7 Februari 2024 10:30 am
93 Tahun Kopi ini bertahan hingga saat ini, Apa resepnya?
Kisah Kopi Aroma, Kopi Tradisional yang terus bertahan lebih dari 90 tahun ditengah gempuran Kopi Modern.
Pada awalnya Kopi Aroma adalah usaha rumah tangga (home-industry) yang menjual kopi biji dan bubuk dalam jumlah terbatas.
Kopi Aroma didirikan oleh Tan Houw Sian pada tahun 1930. Tan memilih nama 'Kopi Aroma' untuk menandakan kualitas dan kekhasan aroma kopi yang ia tawarkan. Tan Houw Sian merintis Kopi Aroma dimulai dengan melayani kebutuhan kopi pelanggan di Kota Bandung termasuk orang Belanda dan Jepang yang waktu itu tinggal di Bandung.
Walaupun telah berusia lebih dari 90 tahun dan sudah berganti ditangan generasi kedua. Kopi aroma tetap mempertahankan ciri khas dan identitasnya.
Semua mesin, metode pengolahan, sampai ruang produksinya tak berubah, masih sama seperti pertama kali dibangun oleh mendiang Tan Houw Sian tahun 1930 silam.
Ketika memasuki pabrik Kopi Aroma bisa dikatakan seperti masuk ke mesin waktu. Atmosfer retro begitu kental terasa saat melihat jejeran sepeda tersimpan di atas bagian pabrik. Seperti menyiratkan jejak perjalanan panjang pabrik kopi berusia 93 tahun ini.
Mesin-mesin dengan roda-roda baja membentuk perspektif industri yang mungkin terbilang modern di masanya. Namun siapa sangka ternyata mesin-mesin ini terus berputar hingga sekarang, hampir menyentuh angka 1 abad. Mesin tua ini tetap dipertahankan guna mempertahankan ras khas dari kopi aroma.
Selain itu pembakaran mesin penggarang kopi hanya boleh menggunakan limbah kayu pohon karet sebagai bahan bakarnya. Pemilihan pembakaran menggunakan limbah kayu karet bertujuan untuk mengurangi limbah dari perkebunan karet. Selain itu bara apinya pohon karet bagus untuk pembakaran karena lidah apinya bisa merata dan bagus untuk menggarang biji kopi. Jika ingin menghemat waktu dan biaya sebenarnya bisa saja merubahnya menggunakan kompor GAS.
Namun menurut Pak Wid sapaan akrab Widyapratama generasi ke-2 kopi aroma. “Cara tradisional harus tetap dipertahankan”. Beliau tidak setuju mempercepat proses pengolahan dengan alasan efisiensi waktu dan anggaran. Hal yang terpenting adalah menjaga kualitas rasa & aroma dari Kopi Aroma itu sendiri.
Kopi Aroma berhasil bertahan lama karena komitmennya pada kualitas dan kesegaran produk. Mereka menggunakan biji kopi 100% murni tanpa bahan kimia atau pengawet, memastikan keharuman dan rasa kopi terjaga baik di tangan konsumen.
Kopi-kopi yang diolah merupakan kopi berkualitas dipasok dari Aceh, Medan, Lampung, Flores, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Oleh petani gabah kopi dijemur hingga 2 pekan sebelum dikirim ke Bandung. Di Bandung, gabah kopi kembali dijemur sampai 7 jam. Selanjutnya biji-biji kopi tersebut masuk karung goni dan disimpan selama 5 tahun untuk jenis robusta dan 8 tahun untuk jenis arabika. Proses unik penuaan biji kopi selama 5-8 tahun sebelum disangrai menambah keistimewaan ciri khas produk.
Selain menciptakan rasa khas dan unik. Penyimpanan tersebut bertujuan untuk mengurangi kadar asam. Sehingga aman untuk dikonsumsi tidak menyebabkan kembung. Sehingga bisa aman dikonsumsi penderita lambung.
Penyangraian kopi dilakukan hari yang sama dengan penjualan. Tujuannya adalah memungkinkan pelanggan menikmati kopi dalam kondisi terbaik.
Kualitas terbaik kopi tercapai 2-4 minggu setelah disangrai, tetapi dapat bertahan lebih dari 6 bulan jika disimpan dengan baik. Meskipun proses pengolahannya lama dan rumit. Kopi aroma dibandrol dengan harga cukup terjangkau untuk ¼ Kg Kopi robusta hanya dibandrol Rp.32.500. Sedangkan ¼ Kg Mokka Arabika dibandrol hanya 45.000 saja.
Menurut Pak win, Harga Kopi Aroma dibuat murah agar pembeli bisa dapat merasakan kopi berkualitas tinggi yang tidak menyebabkan kembung dan bisa dinikmati hampir semua orang.
Menariknya lagi pekerja di Pabrik Kopi Aroma adalah generasi ke-2 dari pekerja-pekerja pabrik saat pertama kali berdiri. Bahkan sebagian petani kopi mitra Kopi Aroma juga adalah generasi ke-2 dari petani-petani kopi yang memasok bahan baku kopi berkualitas saat pabrik ini pertama kali berdiri. Kopi Aroma bukan sekedar pintar merawat kualitas dan cita rasa. Pabrik ini juga pintar merawat persahabatan dan persaudaraan dengan semua sumber daya pendukungnya.
Bukan sekedar mesin industri dengan rantai pasoknya. Bukan sekedar hubungan antara pedagang dan pemasok barang. Kopi Aroma bukan hanya tentang kopi; ini adalah cerita tentang dedikasi, tradisi, dan warisan yang terjaga sepanjang waktu. Mereka menunjukkan bahwa dengan menggabungkan tradisi dengan inovasi, sebuah merek dapat bertahan melalui generasi.